Cari Blog Ini

Kamis, 16 November 2017

Khutbah Jumat, "Pesan Kemanusiaan Kanjeng Sunan"

PESAN KEMANUSIAAN KANJENG SUNAN
AJA LOK GAWE KANIAYA ING MAKHLUK; DEN WELAS ASIH ING SASAPADA
Oleh : Mursana, M.Ag

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْن

Hadhirin Jama’ah Shalat Jum’ah Rahimakumullah
Marilah bersyukur kepada Allah SWT pada hari jum’at ini kita masih tetap bisa memenuhi undangan Allah SWT untuk melaksanakan ibadah ritual mingguan yakni Shalat Jum’at. Mudah-mudahan setiap langkah kita untuk menuju masjid kebanggaan kita ini dicatat kebaikan oleh Allah SWT untuk bekal pada hari kiamat nanti. Amin. Shalawat dan Salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada junjungan alam semesta jagat raya yakni sayyidina wa maulana Muhammad SAW beserta keluargaNya, para sahabatNya, dan para pengikutNya termasuk kita semua sampai akhir zaman. Amin ya rabbal ‘alamin

Hadhirin Jama’ah Shalat Jum’ah Rahimakumullah
Akhir-akhir ini kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara semakin terusik keberadaannya. Berbagai peristiwa teror bom yang melanda negeri ini sangat menyita ketenangan dan ketentraman warga. Mulai dari teror bom buku yang dialamatkan kepada para tokoh tertentu, kerusuhan Ahmadiyah di Cikeusik Banten, teror terhadap jema’at kristen HKBP Bekasi, teror bom menjelang hari raya wafatnya yesus kristus (paskah), bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, sampai kepada peristiwa teror bom panci di Bekasi yang menyisakan kesedihan mendalam bagi para korban dan masyarakat Cirebon. Bagaimana tidak, Indonesia yang dari dulu dikenal sebagai daerah yang paling aman, kondusif, rukun, dan damai pada saat itu tercoreng karena ulah sebagian kelompok yang menamakan kelompok Islam jihad dan sebangsanya yang masih dangkal dalam memahami syari’at Islam sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini merupakan cambuk bagi Pemerintah Republik Indonesia, para tokoh Agama, praktisi pendidikan, para da’i, para penyuluh agama, dan aparat yang berwenang untuk berfikir lebih dalam, kenapa akhir-akhir ini sebagian masyarakat cenderung anarkhis dalam menyelesaikan masalah? Pertanyaan inilah yang sering muncul dalam benak kita. Apakah sebagian masyarakat sudah tidak lagi mendengar nasehat para ulama dan tokoh masyarakat? Atau mungkin kecenderungan sebagian masyarakat yang masih setengah-setengah dalam memahami teks-teks agama, sehingga atas nama agama mereka siap berkorban untuk mempertahankan keyakinan yang dianutnya, walaupun dengan merugikan dirinya dan orang lain. Jika demikian halnya, maka tugas Pemerintah Republik Indonesia, para tokoh Agama, praktisi pendidikan, para da’i, para penyuluh agama, dan aparat yang berwenang segera duduk bersama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan (refresif) agar peristiwa-perisiwa tersebut tidak terulang kembali.

Hadhirin Jama’ah Shalat Jum’ah Rahimakumullah
Sesepuh Cirebon Sunan Gunung Jati ratusan tahun yang lalu sudah memberikan petatah-petitih (petuah/pesan) kepada masyarakat agar dalam hidup ini aja lok gawe kaniaya ing makhluk ( jangan suka menganiaya makhluk). Untuk itu kata beliau menjadi manusia Cirebon harus den welas asih ing sasapada (kasih sayang kepada sesama makhluk Allah). Sungguh mulia dakwah islamiyah yang dibawakan oleh wali Syaikh Syarif Hidayatullah ini. Karena Islam sesuai dengan namanya berasal dari “aslama-yuslimu-islaman” yang berarti tunduk, patuh, pasrah, menyerahan jiwa dan raga kepada Allah. Juga bisa berarti damai, selamat, dan sejahtera. Jadi Islam berarti agama yang mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa tunduk, patuh, dan pasrah terhadap ajaran ilahi yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW. demi terciptanya perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.           
Dari pengertian tersebut bisa dipahami bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan  umatNya supaya mengkampanyekan hidup damai kepada seluruh makhluk yang ada di alam jagat raya ini agar memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Berikut ini beberapa ajaran Islam dan peristiwa pada zaman nabi Muhammad SAW. yang menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan rahmat bagi seluruh Alam, yaitu: ke-1) dalam kitab hadits Riyadhus Shalihin: 387, nabi Muhammad SAW. pernah bersabda:
ياايهاالناس افشواالسلام واطعمواالطعام وصلواالأرحام وصلواوالناس نيام تدخلواالجنة بسلام
”Wahai sekalian manusia : tebarkan perdamaian (salam), berilah makanan kepada kaum lemah, eratkan silaturrahim, dirikan shalat malam, kalian bakal masuk sorga dengan kedamaian (salam). HR.At Turmudzi, ke-2) dalam kitab hadits Al-adabun Nabawy: 23, nabi SAW. Bersabda:
من لايرحم لايرحم
”Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi. HR.Muslim, ke-3) dalam kitab yang sama halaman 40, nabi SAW. Bersabda:
دخلت امرأة النار في هرة ربطتهافلم تطعمهاولم تدعهاتأكل من خشاش الأرض
 “Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya makanan atau melepaskannya agar dapat mencari makan dari serangga tanah." HR. Bukhari, ke-4) dalam kitab Subulussalam, IV:182, Beliau bersabda, “tidaklah seseorang disebut gagah/kuat. sesungguhnya orang gagah/kuat adalah yang mampu menguasai hawa nafsunya ketika ia sedang dalam keadaan marah”.HR.Muttafaq ‘alaih, ke-5) dalam hadits Bukhari
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
"Sesungguhnya ada seorang wanita pezina yang melihat anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, "Anjing ini hampir mati kehausan". Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum”. HR Bukhari, ke-6) ketika ada janazah orang yahudi lewat di depan nabi Muhammad SAW., Beliau berdiri untuk menghormati sesama makhluk Allah SWT., dan ke-7) setiap nabi mau ke Masjid selalu diludai oleh seorang lelaki yahudi ketika lewat di depan rumahnya. Suatu hari lelaki tersebut sakit, lalu Beliau menengoknya, hingga ia masuk Islam.

Hadhirin Jama’ah Shalat Jum’ah Rahimakumullah
Beberapa hadits dan peristiwa yang terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW. tersebut menggambarkan tentang indahnya syari’at Islam, bahwa ia adalah agama kasih sayang (rahmat) bagi seluruh alam, agama damai (salam), dan agama toleran (tasamuh wa taraahum) yang senantiasa menghargai setiap perbedaan yang terjadi di alam ini.
Untuk itu, bagi kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara pemaksaan kehendak dalam dakwahnya melalui kekerasan apalagi dengan menghalalkan segala cara, maka tindakannya itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. dan para Da’i yang telah mengenalkan Islam di wilayah Cirebon seperti Syaikh Syarif Hidayatullah. Mereka berdua menyajikan Islam kepada umat manusia dengan Islam yang damai, toleran, dan kasih sayang. Bisa dibayangkan apabila mereka berdua berdakwah mengunakan cara-cara radikal atau kekerasan, maka umat tidak akan ada yang simpatik dengan dakwahnya, bahkan mereka lari darinya. Kalau boleh khatib gambarkan, ternyata model dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. dan Kanjeng Sunan adalah seperti pepatah bahasa sunda, ”Herang Caina, beunang laukna. Allah berfirman dalam Al Qur’an:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”  (QS.Ali Imran: 159).

Hadhirin Jama’ah Shalat Jum’ah Rahimakumullah
Demikian khutbah singkat ini yang bisa khatib sampaikan, semoga kerahmatan islam lil’alamin yang diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan dilestarikan oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati tetap membumi di Kabupaten Cirebon sampai hari kiamat nanti. Amin ya rabbal’alamin.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah kedua diserahkan kepada Khatib masing-masing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar