MEWASPADAI GERAKAN TERORIS BERKEDOK AGAMA
Oleh: Mursana, M.Ag
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Hadhirin
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT.. yang tidak pernah
berhenti memberikan berbagai macam kenikmatan yang apabila kita ingin
menghitungnya niscaya tidak akan sanggup untuk menghitungnya. Shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada junjungan alam semesta jagat raya nabi
besar Muhammad SAW.. beserta keluarga, para shahabat dan kepada orang-orang
yang setia mengikuti jejak beliau dengan baik sampai akhir zaman. Amin
Tidak lupa khatib
mengucapkan Taqabbalalllahu minnaa wa minkum, kullu ‘amm wa antum bikhair,
minal ‘aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.
Hadhirin
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Masih teringat dalam benak kita peristiwa
penusukan 2 orang anggota Brimob pada tanggal 30 Juni 2017 lalu, tepatnya
setelah 4 hari umat Islam merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1438 H.
Kronologis kejadiannya adalah ketika kurang lebih 20 orang jamaah Masjid
Faletehan 200 meter dari Mabes Polri telah selesai melaksanakan shalat Isya,
tiba-tiba seorang jamaah mendekati 2 orang jamaah yang notabene anggota Brimob, lalu menusukan
sebilah pisau sangkur kepada wajah dan leher 2 orang jamaah tersebut sambil
mengumandangkan Takbir berkali-kali dan mengucapkan kata-kata “Kafir”..
Kemudian kedua korban beteriak “Teroris”. Lalu pelaku kabur dan dikejar anggota
Brimob yang lain, dan akhirnya pelaku ditembak mati oleh anggota Brimob di TKP
tidak jauh dari Mabes Polri.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Peristiwa ini mengingatkan kepada kita tentang
kasus Bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikra Mapolresta Cirebon pada saat shalat
jum’at tanggal 15 April 2011 yang menewaskan pelakunya dan puluhan jamaah
jum’at menjadi korban luka berat dan ringan.
Pertanyaan sering muncul dalam benak kita sebagai
orang awam adalah; apakah Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan teror
kepada sesama? Apakah Islam membolehkan melakukan teror untuk mencapai suatu
tujuan tertentu? Apakah Islam mengajarkan untuk mengklaim atau mengecap “Kafir”
kepada muslim lainnya, apabila berbeda pandangan/prinsip tentang pemahaman
keagamaan yang bersifat furu’?
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Jawaban dari beberepa pertanyaan tersebut adalah
dengan tegas “Tidak sama sekali”. Islam tidak pernah mengajarkan semuanya itu.
Karena Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam.
Karena Islam sesuai dengan namanya berasal dari kata “aslama-yuslimu-islaaman”
yang berarti tunduk, patuh, pasrah, menyerahan jiwa dan raga kepada Allah. Juga
bisa berarti damai, selamat, dan sejahtera. Jadi Islam berarti agama yang
mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa tunduk, patuh, dan pasrah terhadap ajaran ilahi yang di bawa oleh nabi
Muhammad SAW. demi terciptanya perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat.
Dari pengertian kata Islam tersebut
kiranya bisa dipahami bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya agar
mengkampanyekan dan menggaungkan hidup damai kepada seluruh makhluk yang ada di
alam jagat raya ini agar memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan akhirat.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Berikut ini perlu khatib sampaikan beberapa ajaran
Islam dan peristiwa pada zaman nabi Muhammad SAW. yang menggambarkan bahwa
Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan rahmat bagi seluruh Alam,
yaitu:
Pertama; dalam Kitab Riyadhus Shalihin halaman 387, nabi
Muhammad SAW. pernah bersabda:
ياايهاالناس
افشواالسلام واطعمواالطعام وصلواالأرحام وصلواوالناس نيام تدخلواالجنة بسلام
”Wahai sekalian manusia : tebarkan
perdamaian (salam), berilah makanan
kepada kaum lemah, eratkan silaturrahim, dirikan shalat malam, kalian
bakal masuk sorga dengan kedamaian (salam). HR.At Turmudzi,
Kedua; dalam Kitab Al-adabun Nabawy halaman 23, nabi
SAW. Bersabda:
من لايرحم لايرحم
”Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka
tidak akan disayang”.
HR.Muslim
Masih dalam kitab yang sama halaman 40, nabi SAW.
Bersabda:
دخلت امرأة النار
في هرة ربطتها فلم تطعمها ولم تدعها تأكل من خشاش الأرض
“Seorang wanita masuk
neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya makanan atau
melepaskannya agar dapat mencari makan dari serangga tanah." HR. Bukhari
Ketiga; dalam Kitab hadits Shahih Bukhari
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ
كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ
الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
Dari Abu
Hurairah ra. Dari nabi SAW. "Sesungguhnya ada seorang wanita pendosa yang
melihat anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata,
"Anjing ini hampir mati kehausan". Lalu dilepasnya sepatunya lalu
diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu
karena memberi minum”. HR Bukhari,
Keempat; ketika ada janazah orang yahudi lewat di depan
nabi Muhammad SAW., Beliau berdiri untuk menghormati sesama makhluk Allah SWT.,
Kelima; setiap nabi mau ke Masjid selalu diludai oleh
seorang lelaki yahudi ketika lewat di depan rumahnya. Suatu hari lelaki
tersebut sakit, lalu Beliau menengoknya, hingga ia masuk Islam.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Beberapa hadits dan peristiwa yang terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW. tadi
menggambarkan tentang indahnya syari’at Islam, bahwa ia adalah agama kasih
sayang (rahmat) bagi seluruh alam, agama damai (salam), dan agama toleran
(tasamuh wa taraahum) yang senantiasa menghargai setiap perbedaan yang terjadi
di alam ini.
Untuk itu khatib menghimbau kepada seluruh jamaah
jum’at agar : Pertama: mari bersama-sama membentengi diri dan
keluarga agar berhati-hati kepada suatu kelompok atau golongan tertentu yang yang
mengajarkan doktrin-doktrin yang berbeda dengan pandangan ulama-ulama pesantren
kita yang sudah berjalan ratusan tahun lalu, Kedua: belajarlah
agama Islam kepada orang yang jelas asal-usunya; dari mana di belajar? Siapa
yang mengajarkan? Apa yang diajarkan?. Intinya adalah tidak boleh sembarangan
dalam memilih seorang guru agama. Sebab apabila salah pilih, maka akan tersesat
selamanya. Ketiga: apabila ada kelompok tertentu yang karakternya
berbeda dengan masyarakat setempat mengadakan sebuah halaqah ilmiyah atau
kegiatan kumpul-kumpul di masjid tanpa ijin pengurus DKM, sebaiknya ditolak
saja. Keempat: Fungsikan kembali peraturan “Tamu 1 X 24 jam wajib
lapor kepada RT/RW” seperti jaman dulu. Dan yang kelima: laporkan
kepada pihak yang berwenang apabila ada hal-hal yang berpotensi mengganggu
ketentraman, keamanan dan ketertiban lingkungan warga. Tidak dibolehkan main
hakim sendiri. Karena itu akan melanggar hukum dan perundang-undangan yang
berlau.
Demikian semoga dengan melakukan langkah-langkah tersebut
Kabupaten Cirebon akan senantiasa aman dari gerakan atau aliran yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan umat dari bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Amin ya rabbal ‘alamin
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ
لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ
وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah kedua diserahkan kepada khatib masing-masing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar