Cari Blog Ini

Selasa, 04 Juli 2017

Khutbah Jum'at HUT 535i Kab.Cirebon 2017



MEMBANGUN REVOLUSI MENTAL MENUJU
MASYARAKAT CIREBON YANG BERPERADABAN
Oleh: Mursana, M.Ag
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT.. yang tidak pernah berhenti memberikan berbagai macam kenikmatan yang apabila kita ingin menghitungnya niscaya tidak akan sanggup untuk menghitungnya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada junjungan alam semesta jagat raya nabi besar Muhammad SAW.. beserta keluarga, para shahabat dan kepada orang-orang yang setia mengikuti jejak beliau dengan baik sampai akhir zaman. Amin
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sepekan yang lalu masyarakat Kabupaten Cirebon mensyukuri hari jadinya yang ke-535 tahun 2017. Setiap tanggal 2 April masyarakat mengadakan syukuran Peringatan hari jadi tersebut. Berbagai acarapun digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi tersebut; mulai dari pagelaran seni budaya, olah raga, hiburan rakyat, ziarah kubur ke makam Sunan Gunungjati, sampai dengan pengajian dan do’a bersama untuk keseahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon.
Dalam usianya yang ke-535, masyarakat Kabupaten Cirebon berharap banyak kepada Pemerintah Daerah agar selalu memperjuangkan daerah yang dijuluki Kota Wali ini supaya tetap subur, makmur, dan semakin sejahtera sebagaimana kejayaan Cirebon pada masa lalu.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sebagaimana kita tahu, bahwa Cirebon mempunyai catatan sejarah masa lampau yang cukup cemerlang sehingga terkenal di se-antero Nusantara. Seorang tokoh yang telah berhasil mengislamkan masyarakat Cirebon khususnya dan Tatar Galuh Jawa Barat pada umumnya, Beliau adalah Syekh Syarif Hidayatullah atau lebih masyhur dengan sebutan Kanjeng Sunan Gunung Jati. Ketika masih hidup dan memimpin Cirebon, Beliau berwasiat kepada masyarakat Cirebon “Ingsun titip Tajug lan Fakir Miskin.” Dengan berbekal pada konsep kepemimpinan inilah, sehingga masyarakyat Cirebon bisa mencapai kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Subur dalam kemakmuran dan makmur dalam kesuburan. Karena dalam konsep ini, orang Cirebon diajarkan agar selalu patuh dengan ajaran tuhan yang disimbolkan dengan kata Tajug dan diajarkan agar selalu berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang disimbolkan dengan kata fakir miskin.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Petatah-petitih ini sudah membumi dalam masyarakat Cirebon, tetapi belum sampai pada tataran aplikasi. Lihat saja misalnya pada  awal tahun 2016 lalu, berbagi peristiwa yang terjadi, sangat mengusik ketentraman kita sebagai warga Cirebon. Karena hal itu sangat menodai Petatah-petitih Kanjeng Syaikh tersebut. Beberapa peristiwa tersebut antara lain: 1) muncul sekelompok orang yang menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa oleh  kanjeng Nabi SAW dan disebarluaskan ke tanah Cirebon ini oleh seorang Waliyullah Kanjeng Sunan Gunungjati. Beberapa ajaran Kelompok ini: menggabungkan 5 kitab suci sebagai pedoman hidupnya, membolehkan nikah tanpa wali yang penting suka sama suka, membolehkan polyandri, tidak mewajibkan shalat 5 waktu, zakat, puasa. Karena mereka menganggap bahwa masa ini adalah masa jahiliyah. Jadi tidak ada hukum yang berlaku. Dan yang lebih ekstrem lagi, kelompok ini tidak mengakui sila 1 dari Pancasila;
Yang ke-2) munculnya kelompok LGBT secara nasional yang berimbas sampai ke daerah. Di Indonesia, organisasi ini lebih dari 200 kelompok. Sebuah jumlah yang cukup besar yang dikhawatirkan suatu saat nanti bisa menggoyang Gedung DPR dan Istana Negara sehingga LGBT ini dilegalkan. Tetapi alhamdulillah, berkat rahmat Allah, kelompok ini tidak dilegalkan. Karena penolakan dari berbagai pihak, termasuk semua tokoh agama melarang keras keberadaan kelompok ini.
Yang ke-3) narkoba dan miras hari ini telah mengancam generasi muda kita. Sebagaimana yang kita tahu dari media tahun 2015, ada 800 kg sabu telah masuk ke Wilayah Cirebon. Tetapi untung berkat kesigapan aparat dari POLRI dan BNN penyelundupan itu bisa digagalkan. Lalu ada lagi kasus Pesta Miras Oplosan pada awal bulan maret 2016 lalu yang menewaskan 4 orang dari 14 orang dari warga kita. Ini membuktikan bahwa Cirebon saat ini sudah Darurat Narkoba dan Miras.
dan yang ke-4) muncul kembali sebagian saudara kita yang terlibat kelompok radikal seperti dalam kasus pengeboman jalan Thamrin pada awal tahun 2016 ini.  Padahal peristiwa bom bunuh diri beberapa tahun lau di Mapolresta Cirebon sampai hari ini masih menyisakan kesedihan mendalam bagi para korban dan masyarakat Cirebon pada umumnya.
Bagaimana tidak!  Cirebon yang dari dulu dikenal sebagai daerah yang paling aman, kondusif, rukun, dan damai, pada saat ini sedikit terganggu karena ulah sebagian kelompok yang menamakan kelompok Islam tertentu yang masih dangkal dalam memahami syari’at Islam sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini merupakan cambuk bagi Pemerintah Daerah, para tokoh Agama, praktisi pendidikan, para da’i, para penyuluh agama, dan aparat yang berwenang untuk berfikir lebih dalam, kenapa akhir-akhir ini sebagian masyarakat cenderung anarkhis dalam menyelesaikan masalah?. Pertanyaan inilah yang sering muncul di kalangan para ulama dan cendekiawan. Apakah sebagian masyarakat kita sudah tidak lagi mendengar nasehat para ulama dan tokoh masyarakat? Atau mungkin kecenderungan sebagian pemeluk agama yang masih setengah-setengah dalam memahami teks-teks agama, sehingga atas nama agama yang mereka yakini, mereka siap berkorban untuk mempertahankan keyakinan yang dianutnya, walaupun dengan merugikan dirinya dan orang lain.
Jika demikian halnya, maka tugas Pemerintah Daerah, para tokoh Agama, praktisi pendidikan, para da’i, para penyuluh agama, dan aparat yang berwenang segera duduk bersama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan (refresif) agar peristiwa-perisiwa tersebut tidak terulang kembali.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sesepuh Kabupaten Cirebon Sunan Gunung Jati ratusan tahun yang lalu sudah memberikan petatah-petitih kepada masyarakat Cirebon agar dalam hidup ini selain harus menjaga ”Tajug lan Fakir Miskin” juga ”aja lok gawe kaniaya ing makhluk” ( jangan suka menganiaya makhluk). Untuk itulah kata beliau menjadi manusia Cirebon harus “den welas asih ing sasapada” (kasih sayang kepada sesama makhluk Allah).
Sungguh mulia dakwah islamiyah yang dibawakan oleh wali Syaikh Syarif Hidayatullah ini. Karena Islam sesuai dengan namanya berasal dari kata “aslama-yuslimu-islaaman” yang berarti tunduk, patuh, pasrah, menyerahan jiwa dan raga kepada Allah. Juga bisa berarti damai, selamat, dan sejahtera. Jadi Islam berarti agama yang mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa tunduk, patuh, dan pasrah terhadap ajaran ilahi yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW. demi terciptanya perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.           
Dari pengertian Islam tersebut kiranya bisa dipahami bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya agar mengkampanyekan dan menggaungkan hidup damai kepada seluruh makhluk yang ada di alam jagat raya ini agar memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Berikut ini perlu khatib sampaikan beberapa ajaran Islam dan peristiwa pada zaman nabi Muhammad SAW. yang menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan rahmat bagi seluruh Alam, yaitu:
Pertama; dalam Kitab Riyadhus Shalihin halaman 387, nabi Muhammad SAW. pernah bersabda:
ياايهاالناس افشواالسلام واطعمواالطعام وصلواالأرحام وصلواوالناس نيام تدخلواالجنة بسلام
”Wahai sekalian manusia : tebarkan perdamaian (salam), berilah makanan kepada kaum lemah, eratkan silaturrahim, dirikan shalat malam, kalian bakal masuk sorga dengan kedamaian (salam). HR.At Turmudzi,
Kedua; dalam Kitab Al-adabun Nabawy halaman 23, nabi SAW. Bersabda:
 من لايرحم لايرحم
”Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayang”. HR.Muslim
Masih dalam kitab yang sama halaman 40, nabi SAW. Bersabda:
دخلت امرأة النار في هرة ربطتهافلم تطعمهاولم تدعهاتأكل من خشاش الأرض
 “Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya makanan atau melepaskannya agar dapat mencari makan dari serangga tanah." HR. Bukhari
Ketiga; dalam Kitab hadits Shahih Bukhari
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
Dari Abu Hurairah ra. Dari nabi SAW. "Sesungguhnya ada seorang wanita pendosa yang melihat anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, "Anjing ini hampir mati kehausan". Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum”. HR Bukhari,
Keempat; ketika ada janazah orang yahudi lewat di depan nabi Muhammad SAW., Beliau berdiri untuk menghormati sesama makhluk Allah SWT.,
Kelima; setiap nabi mau ke Masjid selalu diludai oleh seorang lelaki yahudi ketika lewat di depan rumahnya. Suatu hari lelaki tersebut sakit, lalu Beliau menengoknya, hingga ia masuk Islam.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Beberapa hadits dan peristiwa yang terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW. tadi menggambarkan tentang indahnya syari’at Islam, bahwa ia adalah agama kasih sayang (rahmat) bagi seluruh alam, agama damai (salam), dan agama toleran (tasamuh wa taraahum) yang senantiasa menghargai setiap perbedaan yang terjadi di alam ini.
Untuk itu, bagi kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara pemaksaan kehendak dalam dakwahnya melalui kekerasan apalagi dengan menghalalkan segala cara, maka tindakannya itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. dan para Da’i yang telah mengenalkan Islam ke wilayah Cirebon seperti Syaikh Syarif Hidayatullah. Beliau berdua menyajikan Islam kepada umat manusia dengan Islam yang damai, toleran, dan kasih sayang. Bisa dibayangkan apabila mereka berdua berdakwah mengunakan cara-cara radikal atau kekerasan, maka umat tidak akan ada yang simpatik dengan dakwahnya, bahkan mereka lari darinya. Kalau boleh khatib gambarkan, ternyata model dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. dan Kanjeng Sunan adalah seperti pepatah dalam bahasa Sunda dan Cirebon, ”Herang Caina, beunang laukna; Banyune Bening, Iwake Kena”. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al Qur’an:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”  (QS.Ali Imran: 159). Semoga
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Demikian, semoga dengan membuminya Petatah-petitih Sunan Gunungjati di hari jadi ke-535 tahun 2016 ini Kabupaten Cirebon semakin berprestasi dalam segala bidang pembangunan, sehingga Cirebon menjadi Kabupaten yang berperadaban tinggi seperti yang dicita-citakan oleh Sunan Gunungjat. Amin. Inilah hakekat dari revolusi mintal.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

khutbah kedua diserahkan
kepada khatib masing-masing




1 komentar:

  1. Mohon ijin download yahh Ustadz... Smmoga Ilmunya Jenengan Barokah fiddiini waddunya wal akhirah

    BalasHapus