MEMBANGUN REVOLUSI MENTAL MENUJU
MASYARAKAT CIREBON YANG BERPERADABAN
Oleh: Mursana, M.Ag
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Hadhirin
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT.. yang tidak pernah
berhenti memberikan berbagai macam kenikmatan yang apabila kita ingin
menghitungnya niscaya tidak akan sanggup untuk menghitungnya.
Shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada junjungan alam semesta jagat raya nabi
besar Muhammad SAW.. beserta keluarga, para shahabat dan kepada orang-orang
yang setia mengikuti jejak beliau dengan baik sampai akhir zaman. Amin
Hadhirin
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sepekan yang lalu masyarakat Kabupaten Cirebon
mensyukuri hari jadinya yang ke-535 tahun 2017. Setiap tanggal 2 April
masyarakat mengadakan syukuran Peringatan hari jadi tersebut. Berbagai acarapun
digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi tersebut; mulai dari pagelaran seni
budaya, olah raga, hiburan rakyat, ziarah kubur ke makam Sunan Gunungjati, sampai
dengan pengajian dan do’a bersama untuk keseahteraan masyarakat Kabupaten
Cirebon.
Dalam usianya yang ke-535, masyarakat Kabupaten Cirebon berharap banyak kepada Pemerintah Daerah
agar selalu memperjuangkan daerah yang dijuluki Kota Wali ini supaya tetap subur,
makmur, dan semakin sejahtera sebagaimana kejayaan Cirebon pada masa lalu.
Hadhirin
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sebagaimana kita tahu, bahwa Cirebon mempunyai catatan
sejarah masa lampau yang cukup cemerlang sehingga terkenal di se-antero Nusantara.
Seorang tokoh yang telah berhasil mengislamkan masyarakat Cirebon khususnya dan
Tatar Galuh Jawa Barat pada umumnya, Beliau adalah Syekh Syarif Hidayatullah
atau lebih masyhur dengan sebutan Kanjeng Sunan Gunung Jati. Ketika masih hidup
dan memimpin Cirebon, Beliau berwasiat kepada masyarakat Cirebon “Ingsun titip Tajug lan Fakir Miskin.”
Dengan berbekal pada konsep kepemimpinan inilah, sehingga masyarakyat Cirebon
bisa mencapai kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Subur dalam kemakmuran
dan makmur dalam kesuburan. Karena dalam konsep ini, orang Cirebon diajarkan
agar selalu patuh dengan ajaran tuhan yang disimbolkan dengan kata Tajug
dan diajarkan agar selalu berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang
disimbolkan dengan kata fakir miskin.
Hadhirin
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Petatah-petitih ini sudah membumi dalam masyarakat
Cirebon, tetapi belum sampai pada tataran aplikasi. Lihat saja misalnya
pada awal tahun 2016 lalu, berbagi peristiwa yang terjadi, sangat mengusik ketentraman kita sebagai
warga Cirebon. Karena hal itu sangat menodai Petatah-petitih Kanjeng Syaikh
tersebut. Beberapa peristiwa tersebut antara lain: 1) muncul sekelompok
orang yang menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa oleh kanjeng Nabi SAW dan disebarluaskan ke tanah
Cirebon ini oleh seorang Waliyullah Kanjeng Sunan Gunungjati. Beberapa
ajaran Kelompok ini: menggabungkan 5 kitab suci sebagai pedoman hidupnya, membolehkan nikah tanpa wali yang penting suka sama suka, membolehkan polyandri, tidak mewajibkan shalat 5 waktu, zakat,
puasa. Karena mereka menganggap bahwa masa ini adalah masa jahiliyah. Jadi
tidak ada hukum yang berlaku. Dan yang lebih ekstrem lagi, kelompok ini tidak
mengakui sila 1 dari Pancasila;
Yang ke-2) munculnya kelompok LGBT secara
nasional yang berimbas sampai ke daerah. Di Indonesia, organisasi
ini lebih dari 200 kelompok. Sebuah jumlah yang cukup besar yang
dikhawatirkan suatu saat nanti bisa menggoyang Gedung DPR dan Istana Negara
sehingga LGBT ini dilegalkan. Tetapi alhamdulillah, berkat rahmat Allah,
kelompok ini tidak dilegalkan. Karena penolakan dari berbagai pihak, termasuk
semua tokoh agama melarang keras keberadaan kelompok ini.
Yang ke-3) narkoba dan miras hari ini telah
mengancam generasi muda kita. Sebagaimana yang kita tahu dari media tahun 2015, ada 800 kg sabu telah masuk ke Wilayah Cirebon. Tetapi
untung berkat kesigapan aparat dari POLRI dan BNN penyelundupan itu bisa
digagalkan. Lalu ada lagi kasus Pesta Miras Oplosan pada awal bulan maret 2016 lalu yang menewaskan 4 orang dari 14 orang dari warga kita. Ini membuktikan
bahwa Cirebon saat ini sudah Darurat Narkoba dan Miras.
dan yang ke-4) muncul kembali sebagian saudara
kita yang terlibat kelompok radikal seperti dalam kasus pengeboman jalan Thamrin pada awal
tahun 2016 ini. Padahal peristiwa bom
bunuh diri beberapa tahun lau di Mapolresta Cirebon sampai hari ini masih
menyisakan kesedihan mendalam bagi para korban dan masyarakat Cirebon pada
umumnya.
Bagaimana tidak! Cirebon yang dari dulu dikenal sebagai daerah
yang paling aman, kondusif, rukun, dan damai, pada saat ini sedikit terganggu
karena ulah sebagian kelompok yang menamakan kelompok Islam tertentu yang
masih dangkal dalam memahami syari’at Islam sebagai pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Hal ini merupakan cambuk bagi Pemerintah Daerah, para
tokoh Agama, praktisi pendidikan, para da’i, para penyuluh agama, dan aparat
yang berwenang untuk berfikir lebih dalam, kenapa akhir-akhir ini sebagian
masyarakat cenderung anarkhis dalam menyelesaikan masalah?. Pertanyaan
inilah yang sering muncul di kalangan para ulama dan cendekiawan. Apakah
sebagian masyarakat kita sudah tidak lagi mendengar nasehat para ulama dan
tokoh masyarakat? Atau mungkin kecenderungan sebagian pemeluk agama yang masih
setengah-setengah dalam memahami teks-teks agama, sehingga atas nama agama yang
mereka yakini, mereka siap berkorban untuk mempertahankan keyakinan yang
dianutnya, walaupun dengan merugikan dirinya dan orang lain.
Jika
demikian halnya, maka tugas Pemerintah Daerah, para tokoh Agama, praktisi
pendidikan, para da’i, para penyuluh agama, dan aparat yang berwenang segera
duduk bersama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan (refresif) agar
peristiwa-perisiwa tersebut tidak terulang kembali.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sesepuh Kabupaten Cirebon Sunan Gunung Jati ratusan tahun
yang lalu sudah memberikan petatah-petitih kepada masyarakat Cirebon
agar dalam hidup ini selain harus menjaga ”Tajug lan Fakir Miskin” juga
”aja lok gawe kaniaya ing makhluk” ( jangan suka menganiaya makhluk). Untuk
itulah kata beliau menjadi manusia Cirebon harus “den welas asih ing
sasapada” (kasih sayang kepada sesama makhluk Allah).
Sungguh mulia dakwah islamiyah yang dibawakan oleh wali
Syaikh Syarif Hidayatullah ini. Karena Islam sesuai dengan namanya berasal dari kata “aslama-yuslimu-islaaman”
yang berarti tunduk, patuh, pasrah, menyerahan jiwa dan raga kepada Allah. Juga
bisa berarti damai, selamat, dan sejahtera. Jadi Islam berarti agama yang
mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa tunduk, patuh, dan pasrah terhadap ajaran ilahi yang di bawa oleh nabi
Muhammad SAW. demi terciptanya perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat.
Dari pengertian Islam tersebut kiranya bisa
dipahami bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya agar mengkampanyekan
dan menggaungkan hidup damai kepada seluruh makhluk yang ada di alam jagat raya
ini agar memperoleh keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Berikut ini perlu khatib sampaikan beberapa ajaran
Islam dan peristiwa pada zaman nabi Muhammad SAW. yang menggambarkan bahwa
Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan rahmat bagi seluruh Alam,
yaitu:
Pertama; dalam Kitab Riyadhus Shalihin halaman 387, nabi
Muhammad SAW. pernah bersabda:
ياايهاالناس
افشواالسلام واطعمواالطعام وصلواالأرحام وصلواوالناس نيام تدخلواالجنة بسلام
”Wahai sekalian manusia : tebarkan
perdamaian (salam), berilah makanan
kepada kaum lemah, eratkan silaturrahim, dirikan shalat malam, kalian
bakal masuk sorga dengan kedamaian (salam). HR.At Turmudzi,
Kedua; dalam Kitab Al-adabun Nabawy halaman 23, nabi
SAW. Bersabda:
من لايرحم لايرحم
”Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka
tidak akan disayang”.
HR.Muslim
Masih dalam kitab yang sama halaman 40, nabi SAW.
Bersabda:
دخلت امرأة النار
في هرة ربطتهافلم تطعمهاولم تدعهاتأكل من خشاش الأرض
“Seorang wanita masuk
neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya makanan atau
melepaskannya agar dapat mencari makan dari serangga tanah." HR. Bukhari
Ketiga; dalam Kitab hadits Shahih Bukhari
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا
فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ
فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
Dari Abu
Hurairah ra. Dari nabi SAW. "Sesungguhnya ada seorang wanita pendosa yang
melihat anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata,
"Anjing ini hampir mati kehausan". Lalu dilepasnya sepatunya lalu
diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu
karena memberi minum”. HR Bukhari,
Keempat; ketika ada janazah orang yahudi lewat di depan
nabi Muhammad SAW., Beliau berdiri untuk menghormati sesama makhluk Allah SWT.,
Kelima; setiap nabi mau ke Masjid selalu diludai oleh
seorang lelaki yahudi ketika lewat di depan rumahnya. Suatu hari lelaki
tersebut sakit, lalu Beliau menengoknya, hingga ia masuk Islam.
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Beberapa hadits dan peristiwa yang terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW. tadi
menggambarkan tentang indahnya syari’at Islam, bahwa ia adalah agama kasih
sayang (rahmat) bagi seluruh alam, agama damai (salam), dan agama toleran
(tasamuh wa taraahum) yang senantiasa menghargai setiap perbedaan yang terjadi
di alam ini.
Untuk itu, bagi kelompok tertentu yang menggunakan
cara-cara pemaksaan kehendak dalam dakwahnya melalui kekerasan apalagi dengan
menghalalkan segala cara, maka tindakannya itu sangat bertentangan dengan
nilai-nilai yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. dan para Da’i yang telah
mengenalkan Islam ke wilayah Cirebon seperti Syaikh Syarif Hidayatullah. Beliau
berdua menyajikan Islam kepada umat manusia dengan Islam yang damai, toleran,
dan kasih sayang. Bisa dibayangkan apabila mereka berdua berdakwah mengunakan
cara-cara radikal atau kekerasan, maka umat tidak akan ada yang simpatik dengan
dakwahnya, bahkan mereka lari darinya. Kalau boleh khatib gambarkan, ternyata
model dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. dan Kanjeng Sunan adalah
seperti pepatah dalam bahasa Sunda dan Cirebon, ”Herang Caina, beunang
laukna; Banyune Bening, Iwake Kena”. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al
Qur’an:
فَبِمَا رَحْمَةٍ
مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا
مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي
الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS.Ali Imran: 159). Semoga
Hadhirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Demikian, semoga dengan membuminya Petatah-petitih
Sunan Gunungjati di hari jadi ke-535 tahun 2016 ini Kabupaten Cirebon semakin
berprestasi dalam segala bidang pembangunan, sehingga Cirebon menjadi Kabupaten
yang berperadaban tinggi seperti yang dicita-citakan oleh Sunan Gunungjat.
Amin. Inilah hakekat dari revolusi mintal.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ
لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ
وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
khutbah kedua diserahkan
kepada khatib masing-masing
Mohon ijin download yahh Ustadz... Smmoga Ilmunya Jenengan Barokah fiddiini waddunya wal akhirah
BalasHapus