Cari Blog Ini

Kamis, 16 Februari 2017

Khutbah Jum'at

Oleh: Mursana, M.Ag
(Penyuluh Agama Islam Kec.Sumber)

الْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ. وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ.وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ﻻَ ﻧَﺒِﻲﱠ ﺑَﻌْﺪَﻩُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّابَعْدُ؛ ، فَيَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ الله ! اُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّايَ بِتَقْوَى الله. اتَّقُوا اللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ،
Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Kita sangat bersyukur, bahwa perkembangan Dakwah Islam akhir-akhir ini, berkembang cukup menggembirakan, baik melalui ceramah-ceramah dan kegiatan keagamaan di TV, Radio, Koran/ Majalah, di Masjid/Langgar, Kantor-kantor Pemerintah dan Swasta. Bahkan perkembangan Sekolah-Sekolah Keagamaan dan Pondok – Pondok Pesantrenpun berkembang begitu pesat, baik secara kwalitasnya (mutunya), maupun kuantitas (jumlah) - nya.
Namun demikian kita juga prihatin dan perlu waspada, mengingat akhir-akhir ini, masih saja bermunculan berbagai aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang menyesatkan dalam ajaran Islam, baik di berbagai daerah di negeri kita, termasuk di Wilayah Cirebon.
Bahkan menurut catatan Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), selama 6 tahun (sejak tahun 2001 s.d. 2007), terdapat sekitar 250 aliran agama yang menyimpang di berbagai daerah di Indonesia, di mana 50 aliran di antaranya tumbuh dan berkembang di Jawa Barat.
Dari berbagai aliran dan gerakan keagamaan tersebut, penyimpangannyapun bervariasi. Ada yang menambah atau mengurangi 2 kalimah syahadat, ada yang tidak mewajibkan sholat, puasa dan hajji, yang penting dlm hidup ini banyak sedekah-sing penting  eling ning pangeran (ingat) saja, ada yang menghalalkan perzinahan, ada yang tidak mengakui Hadits/ Sunnah sebagai sumber Hukum Islam, ada yang menafsirkan ayat-ayat Al Quran semaunya, ada yang pemimpinnya mengaku  bertemu Malaikat dan mendapat wahyu dari Alloh, serta mengaku diangkat sebagai Nabi/ Rosul Alloh, ada yang mengkafirkan sesama muslim bahkan sampai berani membunuh orang yg ia tuduh kafir itu, dan ada yang membuat makar terhadap NKRI.


Pertanyaannya adalah:
1.    Mengapa di negeri kita begitu pesat bermunculan aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang sesat dan menyesatkan?
2.    Bagaimana kita mengenali ciri-ciri, bahwa aliran dan gerakan keagamaan bermasalah itu sesat dan menyesatkan, sehingga kita dan keluarga, serta saudara – saudara seiman kita, tidak terjebak masuk ke dalam golongannya?
3.    Apa yang mesti kita lakukan, bila kita mengetahui bahwa di sekitar kita terdapat aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang sesat dan menyesatkan?

Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Tentu saja banyak faktor, yang menyebabkan mengapa di negara kita tumbuh subur aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang sesat dan meyesatkan itu, baik faktor dari luar maupun dari dalam umat Islam sendiri. Namun demikian, setidaknya ada dua faktor penyebab yang menonjol, antara lain:
1.    Tidak bisa dipungkiri, bahwa di balik maraknya kemunculan aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang sesat dan menyesatkan dalam Islam ini, adalah disebabkan adanya skenario (upaya) besar dari golongan di luar Islam, yang menginginkan agar Umat Islam itu dapat dipecah belah ke dalam beberapa kelompok, baik dalam pemahaman di bidang sosial, ekonomi, politik dan keagamaan. Karena jika Umat Islam ini bersatu, maka mereka khawatir keberadaan dan posisi mereka di berbagai bidang kehidupan akan terancam atau sedikitnya terusik karenanya. Sehingga perlu dicari berbagai cara untuk memecah belah umat Islam, salah satunya dengan mengupayakan tumbuh suburnya atau setidaknya membela mati-matian agar aliran-aliran yang telah divonis sesat dan menyesatkan oleh MUI maupun Pengadilan, masih bisa eksis dan berkembang di negeri kita tercinta ini. Hal ini dapat kita lihat, bagaimana semangatnya mereka melakukan demo-demo menentang keputusan MUI dan Pengadilan yg menyatakan kesesatan dan harus dibubarkannya Aliran Ahmadiah misalnya pada beberapa waktu lalu.
2.    Adanya kelemahan pemahaman sebagian umat Islam terhadap sumber ajaran Islam  (Al Quran dan Sunnah). Banyak di kalangan kita umat Islam yang masih kurang menyadari betapa penting dan betapa besarnya fungsi dan peranan ibadah, seperti sholat, puasa, hajji dll dalam rangka membina akhlaq dan membentengi jiwa para pelakunya dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Bahkan sebaliknya, tidak sedikit di kalangan kita umat Islam yang beranggapan bahwa berbagai ibadah seperti sholat, puasa, hajji dll itu tidak penting dan merepotkan, menyiksa diri dan pemborosan.

Sehingga ketika ada orang yang sedikit saja memiliki pengetahuan lebih ttg ajaran Islam, kemudian ia mengaku mendapat wahyu atau ia mengaku sebagai Nabi atau Rosul Alloh, apa lagi kemudian ia mengajarkan ajaran – ajaran yang dirasakan mudah dilaksanakan, seperti tidak wajib shalat, tidak wajib puasa dan tidak wajib hajji, boleh berzina, boleh merampok utk tujuan keyakinannya itu, semuanya bakal dijamin masuk surga, asal ia mempercayai kenabian atau kerasulannya, maka akan banyaklah di kalangan kita umat Islam yang mempercayai dan masuk ke dalam golongan atau kelompoknya.  
Padahal lebih dari 14 abad silam, Alloh SWT telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Penutup dan tidak akan turun lagi wahyu Alloh sesudahnya, kepada siapapun, Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Ahzab: 40 sbb:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian [Para Sahabat]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu”

Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Mengenai Bagaimana kita mengenali ciri-ciri, bahwa aliran dan gerakan keagamaan itu sesat dan menyesatkan, sehingga kita dan keluarga, serta saudara – saudara seiman kita, tidak terjebak masuk ke dalam golongannya?
Dalam hal ini berdasarkan Hasil Munas MUI tahun 2007, mengemukakan bahwa sediktnya ada 10 ciri yang dapat digunakan untuk mengetahui bahwa aliran dan gerakan keagamaan Islam itu sesat dan menyesatkan.
Adapun 10 ciri itu adalah sebagai berikut:
1.     Mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam
2.     Meyakini dan atau mengikuti Aqidah yang tidak sesuai dengan dalil Syar’i (Al Qur’an dan Assunnah)
3.     Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur’an
4.     Mengingkari otentisitas (keaslian) dan atau kebenaran isi Al Qur’an
5.     Melakukan penafsiran Al Qur’an yang tidak berdasarkan qoidah tafsir
6.     Mengingkari kedudukan Hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam
7.     Melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rosul



8.     Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul terakhir
9.     Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syari’ah
10.  Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil Syar’i

Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Setelah kita mengetahui ciri-ciri aliran dan gerakan keagamaan dalam Islam yang sesat dan menyesatkan, sebagaimana difatwakan MUI tersebut, maka apabila kita mengetahui adanya sekelompok Umat Islam yang di dalam kelompoknya terdapat sediktnya salah satu ciri dari 10 ciri tersebut, kita harus menjaga diri dan keluarga atau handai tolan kita untuk tidak masuk golongannya. Sebaliknya jika kita mampu menunjukkan kesesatannya berdasar dalil-dalil Al-Quran dan Sunnah, kita wajib mengingatkannya, atau kita harus segera melaporkannya kepada aparat pemerintahan (Kemenag-Kesbang Linmas) atau aparat kepolisian setempat. Tentu saja tidak dibenarkan kita main hakim sendiri, seperti membubarkan kegiatan mereka, apa lagi menyakiti atau memukuli mereka, mengingat negara kita adalah negara hukum,

Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Demikianlah khutbah jum’at ini, mudah-mudahan bermanfaat dalam rangka membentengi diri, keluarga dan umat Islam dari berbagai pengaruh dan kenyataan munculnya berbagai aliran dan gerakan keagamaan sesat dan menyesatkan di negeri kita tercinta Indonesia ini. Aamien.
Sebagai penutup Perlu kiranya kita renungkan ptongan Alloh ayat dari QS. Al Maidah: 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah kedua




*disampaikan dalam khutbah jumat pada tanggal 17 Februari 2017 di Masjid Kampus 1 Unswagati Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar