Oleh: Mursana, M.Ag
(Penyuluh Agama Islam Kec.Sumber)
الْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ. وَنَعُوذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ
فَلاَ مُضِلَّ لَهُ.وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ﻻَ ﻧَﺒِﻲﱠ ﺑَﻌْﺪَﻩُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى
بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّابَعْدُ؛ ، فَيَا اَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ الله ! اُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّايَ بِتَقْوَى الله. اتَّقُوا
اللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ،
Hadirin jamaah Jum’ah
rohimakumulloh.
Kita sangat bersyukur, bahwa perkembangan
Dakwah Islam akhir-akhir ini, berkembang cukup menggembirakan, baik melalui
ceramah-ceramah dan
kegiatan keagamaan di TV, Radio, Koran/ Majalah, di Masjid/Langgar, Kantor-kantor Pemerintah dan Swasta. Bahkan perkembangan Sekolah-Sekolah
Keagamaan dan Pondok – Pondok Pesantrenpun berkembang begitu pesat, baik secara
kwalitasnya (mutunya), maupun kuantitas (jumlah) - nya.
Namun demikian kita juga
prihatin dan perlu waspada, mengingat akhir-akhir ini, masih saja bermunculan
berbagai aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang menyesatkan dalam ajaran
Islam, baik di berbagai daerah di negeri kita, termasuk di Wilayah Cirebon.
Bahkan menurut catatan Pengurus
Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), selama 6 tahun (sejak tahun 2001 s.d. 2007),
terdapat sekitar 250 aliran agama yang menyimpang di berbagai daerah di
Indonesia, di mana 50 aliran di antaranya tumbuh dan berkembang di Jawa Barat.
Dari berbagai aliran dan
gerakan keagamaan tersebut, penyimpangannyapun
bervariasi. Ada yang menambah atau mengurangi 2 kalimah syahadat, ada yang
tidak mewajibkan sholat, puasa dan hajji, yang penting dlm hidup ini banyak sedekah-sing
penting eling ning pangeran (ingat)
saja, ada yang menghalalkan perzinahan, ada yang tidak mengakui Hadits/ Sunnah
sebagai sumber Hukum Islam, ada yang menafsirkan ayat-ayat Al Quran semaunya, ada
yang pemimpinnya mengaku bertemu
Malaikat dan mendapat wahyu dari Alloh, serta mengaku diangkat sebagai Nabi/
Rosul Alloh, ada yang mengkafirkan sesama muslim bahkan sampai berani membunuh
orang yg ia tuduh kafir itu, dan ada yang membuat makar terhadap NKRI.
Pertanyaannya adalah:
1. Mengapa di negeri kita begitu
pesat bermunculan aliran dan gerakan keagamaan bermasalah
yang sesat dan menyesatkan?
2. Bagaimana kita mengenali ciri-ciri, bahwa aliran dan
gerakan keagamaan bermasalah itu sesat dan menyesatkan, sehingga kita dan keluarga, serta
saudara – saudara seiman kita, tidak terjebak masuk ke dalam golongannya?
3. Apa yang mesti kita lakukan,
bila kita mengetahui bahwa di sekitar kita terdapat aliran dan
gerakan keagamaan bermasalah yang sesat
dan menyesatkan?
Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Tentu saja banyak faktor, yang menyebabkan mengapa di
negara kita tumbuh subur aliran dan gerakan keagamaan bermasalah yang sesat dan
meyesatkan itu, baik faktor dari luar maupun dari dalam umat Islam sendiri.
Namun demikian, setidaknya ada dua faktor penyebab yang menonjol, antara lain:
1. Tidak bisa dipungkiri, bahwa di
balik maraknya kemunculan aliran dan gerakan keagamaan bermasalah
yang sesat dan menyesatkan dalam
Islam ini, adalah disebabkan adanya skenario (upaya) besar dari golongan di
luar Islam, yang menginginkan agar Umat Islam itu dapat dipecah belah ke dalam
beberapa kelompok, baik dalam pemahaman di bidang sosial, ekonomi, politik dan
keagamaan. Karena jika Umat Islam ini bersatu, maka mereka khawatir keberadaan
dan posisi mereka di berbagai bidang kehidupan akan terancam atau sedikitnya
terusik karenanya. Sehingga perlu dicari berbagai cara untuk memecah belah umat
Islam, salah satunya dengan mengupayakan tumbuh suburnya atau setidaknya
membela mati-matian agar aliran-aliran yang telah divonis sesat dan menyesatkan
oleh MUI maupun Pengadilan, masih bisa eksis dan berkembang di negeri kita
tercinta ini. Hal ini dapat kita lihat, bagaimana semangatnya mereka melakukan
demo-demo menentang keputusan MUI dan Pengadilan yg menyatakan kesesatan dan
harus dibubarkannya Aliran Ahmadiah misalnya pada beberapa waktu lalu.
2. Adanya kelemahan
pemahaman sebagian umat Islam terhadap sumber
ajaran Islam (Al Quran dan Sunnah). Banyak di kalangan kita umat Islam yang masih kurang
menyadari betapa penting dan betapa besarnya fungsi dan peranan ibadah, seperti
sholat, puasa, hajji dll dalam rangka membina akhlaq dan membentengi jiwa para
pelakunya dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Bahkan sebaliknya, tidak
sedikit di kalangan kita umat Islam yang beranggapan bahwa berbagai ibadah
seperti sholat, puasa, hajji dll itu tidak penting dan merepotkan, menyiksa
diri dan pemborosan.
Sehingga ketika ada orang yang
sedikit saja memiliki pengetahuan lebih ttg ajaran Islam, kemudian ia mengaku
mendapat wahyu atau ia mengaku sebagai Nabi atau Rosul Alloh, apa lagi kemudian
ia mengajarkan ajaran – ajaran yang dirasakan mudah dilaksanakan, seperti tidak
wajib shalat, tidak wajib puasa dan tidak wajib hajji, boleh berzina, boleh
merampok utk tujuan keyakinannya itu, semuanya bakal dijamin masuk surga, asal
ia mempercayai kenabian atau kerasulannya, maka akan banyaklah di kalangan kita
umat Islam yang mempercayai dan masuk ke dalam golongan atau kelompoknya.
Padahal lebih dari 14 abad
silam, Alloh SWT telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, bahwa Nabi Muhammad
SAW adalah Nabi dan Rasul Penutup dan tidak akan turun lagi wahyu Alloh
sesudahnya, kepada siapapun, Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Ahzab: 40 sbb:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ
رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kalian [Para Sahabat]., tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu”
Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Mengenai Bagaimana kita
mengenali ciri-ciri, bahwa aliran dan gerakan keagamaan itu sesat dan
menyesatkan, sehingga kita dan keluarga, serta saudara – saudara seiman kita,
tidak terjebak masuk ke dalam golongannya?
Dalam hal ini berdasarkan Hasil
Munas MUI tahun 2007, mengemukakan bahwa sediktnya ada 10 ciri yang dapat
digunakan untuk mengetahui bahwa aliran dan gerakan keagamaan Islam itu sesat
dan menyesatkan.
Adapun 10 ciri itu adalah sebagai berikut:
1. Mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam
2. Meyakini dan atau mengikuti Aqidah yang tidak sesuai
dengan dalil Syar’i (Al Qur’an dan Assunnah)
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur’an
4. Mengingkari otentisitas
(keaslian) dan atau kebenaran isi Al Qur’an
5. Melakukan penafsiran Al Qur’an
yang tidak berdasarkan qoidah tafsir
6. Mengingkari kedudukan Hadits
Nabi sebagai sumber ajaran Islam
7. Melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rosul
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul
terakhir
9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan
syari’ah
10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil Syar’i
Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Setelah kita mengetahui ciri-ciri aliran dan
gerakan keagamaan dalam Islam yang sesat dan
menyesatkan, sebagaimana difatwakan MUI tersebut, maka apabila kita mengetahui adanya
sekelompok Umat Islam yang di dalam kelompoknya terdapat sediktnya salah satu
ciri dari 10 ciri tersebut, kita harus menjaga diri dan keluarga atau handai
tolan kita untuk tidak masuk golongannya. Sebaliknya jika kita mampu menunjukkan
kesesatannya berdasar dalil-dalil Al-Quran dan Sunnah, kita wajib
mengingatkannya, atau kita harus segera melaporkannya kepada aparat
pemerintahan (Kemenag-Kesbang Linmas) atau aparat kepolisian setempat. Tentu
saja tidak dibenarkan kita main hakim sendiri, seperti membubarkan kegiatan
mereka, apa lagi menyakiti atau memukuli mereka, mengingat negara kita adalah
negara hukum,
Hadirin jamaah Jum’ah rohimakumulloh.
Demikianlah khutbah jum’at ini, mudah-mudahan bermanfaat dalam rangka membentengi diri,
keluarga dan umat Islam dari berbagai pengaruh dan kenyataan munculnya berbagai
aliran dan gerakan keagamaan sesat dan menyesatkan di negeri kita tercinta Indonesia
ini. Aamien.
Sebagai
penutup Perlu kiranya kita renungkan ptongan Alloh ayat dari QS. Al Maidah: 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu”
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْم
Khutbah kedua
*disampaikan dalam khutbah jumat pada tanggal 17 Februari 2017 di Masjid Kampus 1
Unswagati Cirebon